Kenali Hipertensi dan Risikonya

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on linkedin

Apa itu hipertensi?

Hipertensi atau yang sering dikenal sebagai darah tinggi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah dalam pembuluh darah arteri kita lebih lebih tinggi dari mayoritas populasi normal. 

Pada umumnya tekanan darah disebut mengalami hipertensi jika tekanan darah sistolik (atas) lebih tinggi dari 140 mmHg atau tekanan darah distolik (bawah) lebih tinggi dari 90 mm Hg. 

 

Apa penyebabnya?

Penyebab hipertensi dapat dibagi berdasarkan jenis hipertensinya; yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder

 

Hipertensi primer adalah hipertensi yang terjadi tanpa sebab yang jelas, biasanya mulai terjadi pada usia paruh baya dan berkaitan erat dengan gaya hidup dan keturunan. Hipertensi ini merupakan jenis yang tersering diderita oleh masyarakat.

 

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh karena adanya penyebab di organ lain yang jelas, misalnya penyakit tumor pada kelenjar adrenal ginjal, penyakit kelenjar tiroid, penyakit ginjal, dan beberapa jenis obat.

 

Apakah hipertensi berbahaya?

Hipertensi jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama tanpa dikontrol akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi. Komplikasi dapat terjadi di otak (stroke), jantung (serangan jantung dan gagal jantung), dan ginjal (gagal ginjal), sehingga berpotensi membahayakan nyawa atau menurunkan kualitas hidup pasien ke depannya.

 

Bagaimana saya tahu saya mengalami hipertensi?

Hipertensi dapat didiagnosis dengan melakukan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar di layanan kesehatan. Pengukuran dilakukan pada pasien yang sedang duduk dalam kondisi tenang/ istirahat. Pasien dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg pada dua kunjungan beruntun dapat didiagnosis sebagai hipertensi

 

Apa gejala hipertensi?

Perlu diperhatikan bahwa pada umumnya hipertensi tidak bergejala. Namun pada beberapa kondisi khusus ketika tekanan darah sangat tinggi atau sudah mengalami komplikasi, maka dapat dirasakan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Nyeri kepala
  • Pusing
  • Penurunan kesadaran
  • Pandangan kabur
  • Air seni mengandung darah/ berjumlah sedikit sekali

 

Bagaimana cara menangani hipertensi?

Hipertensi ditangani dengan 2 cara yaitu perbaikan gaya hidup dan obat-obatan.

Perbaikan gaya hidup dapat dilakukan dengan mengurangi makanan yang tinggi kadar garam, meningkatkan aktivitas fisik seperti olahraga teratur dan rutin, menjaga berat badan tidak berlebih, berhenti merokok.

 

Pada pasien yang tidak dapat mengontrol tekanan darahnya dengan gaya hidup saja, maka pasien akan mendapat obat dari Dokter yang harus rutin diminum setiap hari seumur hidupnya.

 

Kapan saya harus ke dokter?

Untuk seorang pasien yang belum pernah didiagnosis dengan hipertensi, dianjurkan untuk memeriksakan tekanan darah rutin setelah berusia di atas 40 tahun walau tanpa keluhan apapun, atau jika ada keluhan akut yang sudah disebutkan di atas.

 

Seorang pasien yang baru didiagnosis dengan hipertensi dianjurkan untuk kontrol ke Dokter setelah sebulan untuk menyesuaikan dosis obat. Pasien dengan tekanan darah yang sudah terkontrol baik bisa kontrol rutin setiap 6-12 bulan sekali. 

Unduh Aplikasi Klinisia Sekarang

Soal kesehatan, jangan diremehkan.
Seremeh apapun keluhanmu, Klinisia ada untukmu!

Jl. Jaya Mandala IV No. 25e RT. 11/RW. 01, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Jakarta 12870

© Klinisia – PT Kawan Sehat Indonesia 2023