Diabetes Melitus

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on linkedin

APA ITU DIABETES MELITUS?

Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronis ketika terjadi gangguan pada sistem pengaturan kadar gula darah dalam tubuh kita (insulin), yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dari batas normal.

APA ITU INSULIN?

Insulin merupakan hormon yang bekerja untuk memasukkan gula (glukosa) yang bersirkulasi dalam darah ke dalam sel tubuh kita. Gangguan pada kadar maupun fungsi insulin akan menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus.

ADA BERAPA MACAM DIABETES MELITUS? 

Secara garis besar, diabetes melitus dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes melitus tipe 1 terjadi ketika terjadi kerusakan pada sel beta pankreas, sehingga terjadi gangguan produksi insulin dalam tubuh. Kerusakan sel beta pankreas ini biasanya merupakan suatu wujud penyakit autoimun dan biasanya terjadi pada populasi berusia muda.

Diabetes melitus tipe 2 terjadi ketika terjadi ketika sel-sel dalam tubuh kurang merespon kerja insulin, sehingga terjadi gangguan fungsi insulin walau kadar insulin tidak bermasalah. Sensitivitas sel tubuh terhadap insulin biasanya berkurang pada individu dengan obesitas dan gaya hidup sedimenter. Diabetes melitus tipe 2 merupakan diabetes melitus yang paling sering ditemukan pada populasi umum (90-95%).

APA SAJA GEJALA DIABETES MELITUS?

Gejala pada diabetes melitus bisa meliputi; rasa cepat lapar, rasa cepat haus, frekuensi BAK meningkat, menurunnya berat tubuh tanpa sebab yang jelas, penyembuhan luka yang lama, infeksi yang berulang, impotensi, rasa baal atau terbakar pada kedua kaki,  pandangan mata yang kabur, dan penurunan kesadaran.

MENGAPA DIABETES MELITUS PENTING DIKONTROL?

Diabetes melitus merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Pasien yang menderita diabetes melitus dengan kontrol yang buruk akan mengalami percepatan kerusakan pada dinding pembuluh darah dan mempercepat progresi berkembangnya penyakit seperti penyakit jantung koroner, serangan stroke, penyakit ginjal kronis, kaki diabetik, dan kebutaan.

Pada beberapa kasus, diabetes yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan komplikasi akut yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran dan sakit kritis pada penderitanya. Biasanya komplikasi ini sering terjadi pada pasien diabetes tipe 1 dan pasien diabetes lansia yang terlantar (neglected).

BAGAIMANA DIABETES  MELITUS DIDIAGNOSIS?

Diabetes melitus di diagnosa oleh dokter dengan perpaduan keluhan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium darah, terutama kadar gula darah puasa, kadar gula sewaktu, Tes HbA1C, dan pada beberapa kasus tertentu tes toleransi glukosa. 

APAKAH DIABETES MELITUS BISA DISEMBUHKAN?

Diabetes melitus tidak bisa disembuhkan, namun kadar gula darah kita bisa dikontrol untuk mencegah terjadinya komplikasi. Oleh karena itu, kontrol yang rutin dan baik merupakan kunci dalam terapi diabetes melitus.

APA SAJA LANGKAH YANG BISA DILAKUKAN DALAM KONTROL DIABETES?

Kontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes melitus dapat dilakukan dengan 2 langkah utama, yaitu perubahan gaya hidup dan menggunakan agen/ obat penurun kadar gula darah.

Semua pasien yang menderita diabetes melitus dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan menjaga diet yang baik untuk menjaga berat tubuh ideal dan menghindari lonjakan kadar gula darah. 

Penggunaan agen untuk mengurangi kadar gula darah juga bisa dibagi menjadi obat yang diminum, obat yang disuntik dan obat berupa insulin yang disuntik secara rutin. Pemilihan golongan atau tipe obat akan disesuaikan dengan tipe diabetes melitus yang diderita dan derajat dari keparahan diabetes melitus yang diderita pasien. Misalnya pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1, pasien akan diobati dengan insulin, namun pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 biasanya pengobatan dimulai dengan obat-obatan yang diminum. Berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mendapatkan terapi yang terbaik dalam mengontrol kadar gula darah Anda.

Referensi

  1. Jameson JL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Loscalzo J. Harrison’s principles of internal medicine. 20th ed. New York: McGraw Hill; 2018.
  2. Sherwood L, Ward C. Human physiology from cells to systems. 4th ed. Canada : Nelson; 2019.
  3. Melmed S, Auchus RJ, Goldfine AB, Koenig RJ, Rosen CJ. Williams textbook of endocrinology. 14th ed. Philadelphia : Elsevier; 2020. 

Unduh Aplikasi Klinisia Sekarang

Soal kesehatan, jangan diremehkan.
Seremeh apapun keluhanmu, Klinisia ada untukmu!

Jl. Jaya Mandala IV No. 25e RT. 11/RW. 01, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Jakarta 12870

© Klinisia – PT Kawan Sehat Indonesia 2023