Hubungan antara Faktor Psikologis dan Kelainan Kulit

Bagikan artikel ini
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on linkedin

Beberapa studi telah menyatakan bahwa stress psikologis dapat menyebabkan kesehatan suatu individu menurun, yang ditandakan dengan adanya gangguan pada jantung, paru, sistem pencernaan dan kulit. Artikel ini akan membahas tentang kelainan kulit yang disebabkan oleh stress psikologis yang disebut juga sebagai Psikodermatologi

 

Dalam Psikodermatologi didapatkan bahwa pada kondisi stress, tubuh akan menghasilkan Neuropeptida, suatu hormon yang dihasilkan oleh saraf pada kulit, yang berperan untuk melindungi kulit dengan cara menimbulkan sensasi tidak nyaman seperti gatal, nyeri, peradangan dan lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa stress dapat membuat kulit menjadi semakin sensitif dan reaktif. Hal ini juga bisa memperparah kelainan kulit yang sudah ada sebelumnya.

 

Sebagai contoh adalah saat seseorang sedang stress, tubuh memproduksi hormon Kortisol, yang merangsang produksi minyak berlebih pada kulit, sehingga menyebabkan timbulnya jerawat atau Akne. Gangguan juga dapaat terjadi pada penderita penyakit kulit seperti Psoriasis, Dermatitis Atopi, dan penyakit autoimun lainnya yang dapat timbul atau kambuh karena stress. 

 

Kemudian ada juga kelainan yang timbul akibat dari tindakan pasien sendiri (Psikopatologi) dan hal ini termasuk dalam salah satu gangguan dari Psikodermatologi. Contoh dari kelainan ini adalah Trichotillomania, dimana seseorang memiliki dorongan untuk mencabuti rambut di kepalanya. Tak hanya itu, beberapa penderita Trichotillomania juga mencabuti alis dan bulu mata mereka juga. Hal ini menyebabkan terjadinya kebotakan tidak merata pada area kepala dan sering terjadi infeksi pada area kebotakan.

 

Stress psikologis sangat berpengaruh pada kelainan kulit dan penanganannya pun tidak hanya membutuhkan Dokter Spesialis Kulit saja, melainkan juga Dokter Spesialis Kejiwaan atau Psikolog. Seorang klinisi diperlukan mendiagnosa dan melihat beberapa faktor terlebih dahulu, baru merujuk pasien untuk rawat bersama. Jika ada kelainan kulit yang disebabkan oleh permasalahan yang cukup kronis seperti permasalahan pernikahan atau susah mendapatkan pekerjaan. Maka Dokter Spesialis Kulit perlu melakukan rawat bersama dengan Dokter Spesialis Kejiwaan/Psikolog agar kelainan kulit tidak semakin parah.

 

Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukauntuk menghindari terjadinya stress dalam jangka panjang agar dapat terhindar dari kelainan kulit:

  1. Olahraga secara rutin
    Selain dapat berdampak baik kepada kesehatan mental, juga dapat berdampak baik pada kesehatan tubuh dan bagus untuk kesehatan kulit.
  2. Selalu luangkan waktu untuk diri sendiri
    Anda dapat melakukan hal yang dapat menenangkan diri. Seperti membaca buku, menjadwalkan diri untuk spa, lakukan hal yang menurut anda dapat memberikan kesenangan walaupun hanya 10 menit.
  3. Latihan untuk teknik manajemen stress
    Latihan pernafasan dalam, yoga, meditasi adalah 3 hal yang sudah terbukti dapat mengurangi stress dan juga baik untuk kesehatan tubuh.
  4. Tidur yang cukup
    Idealnya, tidur yang cukup adalah 7-8 jam.
  5. Jangan simpan sendiri masalahmu
    Berbicaralah kepada seseorang jika ada masalah yang menurut anda sulit untuk dihadapi. Seseorang tersebut bisa jadi teman terdekat anda atau Professional Help seperti Psikolog atau Dokter Spesialis Kejiwaan.

Unduh Aplikasi Klinisia Sekarang

Soal kesehatan, jangan diremehkan.
Seremeh apapun keluhanmu, Klinisia ada untukmu!

Jl. Jaya Mandala IV No. 25e RT. 11/RW. 01, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan Jakarta 12870

© Klinisia – PT Kawan Sehat Indonesia 2023